Pages

Minggu, 28 Oktober 2012

Pangeran Antasari

Biografi Pangeran Antasari


Pengeran Antasari
Pangeran Antasari - Lahir di Banjarmasin di tahun 1809. Sebagai seorang pangeran, ia merasa prihatin menyaksikan kesultanan Banjar yang ricuh karena campur tangan Belanda pada kesultanan semakin besar. Gerakan-gerakan rakyat timbul di pedalaman Banjar. Pangeran Antasari diutus menyelidiki gerakan-gerakan rakyat yang sedang bergolak. Dengan adanya tugas tersebut makan terbukalah kesempatan untuk dapat berhubungan dengan pemimpin-pemimpin gerakan rakyat yang siap memberontak. Ia bahkan berhasil memperoleh kepercayaan rakyat dan dipilih sebagai pimpinan pemberontakan.

Pangeran Antasari berhasil mempersatukan dan memimpin gerakan rakyat menjadi satu Front menentang Sultan Tamjidilah dan Belanda pengaruhnya menjadi semakin lebih luas, termasuk pula di kalangan alim ulama Banjar yang sebagian besar bersedian ikut menempuh jalan kekerasn. Ia berhasil mengumpulkan 6000 orang menjadi laskar.

Tanggal 28 April 1859 Laskar Antasari menyerbu benteng Pengaron sehingga keadaan di sekitar benteng dikuasanya. Dalam penyerbuan ini, Komandan Beeckman diperintahkan untuk menyerah.

Di bulan Ramadhan 1278 H (Maret 1862 M) ia dinobatkan menjadi Panembahan Amirudin Kalifatul Mukminin, pemimpin tertinggi agama. Dengan demikian kedaulatan Banjarmasin yang sekarang dipegang oleh keturunan syah dari Sultan Aminullah telah dikuasai kembali.

Pihak Belanda berusaha berdamai dengan Panegran Antsari namun maksud tersbut ditolaknya karena dianggapnya hanya sebagai tipu muslihat belaka. Namun demikian ia hanya memberi satu jaman untuk perdamaian, yaitu diserahkannya kerajaan Banjarmasin sedangkan Belanda hanya diijinkan untuk menarik pajak. Kalau syarat itu tidak dipenuuhi, ia memilih terus berperang. Ternyata ia benar-benar menunjukkan jiwa kepahlawanannya dan selalu berkata "Haram menyerah" kepada musuh.

Dengan penuh kesadaran dan keyakinan, Antasari memimpin gerakan melawan Pemerintah Belanda di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Antasari mempunyai kekuatan pribadi dan keluhuran budi yang menjadi motor pendorong mengapa ia tetap mempertahankan pendiriannya tanpa pernah mundur setapakpun untuk berkompromi dengan lawan sampai akhir hayatnya.

Pangeran Antasari juga memiliki keahlian dalam siasat perang gerilya serta mampu memimpin pasukan di daerah-daerah yang luas lagi pula sukar didiami manusia. Ia adalah pemimpin yang ulet, tabah dan berwibawa serta memiliki kekuatan batin untuk mengikat para pengikutnya kepada tujuan yang mulia. Ia pun juga seorang pemimpin yang tidak mementingkan diri sendiri.

Pangeran Antasari meninggal 11 Oktober 1862. Pemerintahpun menghargai jasa-jasa dan perjuangannya dengan gelar Pahlawan Kemerdekaan.

Pangeran Antasari


0 komentar:

Posting Komentar